JAKARTA - PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 41,34 kali dari porsi pooling yang ditawarkan atau 11,6 kali dari keseluruhan pemesanan selama masa penawaran perdana saham (IPO) pada akhir pekan lalu (21/10). Hal itu disampaikan Amir Suhendro Samirin, Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek KUAS dalam siaran pers usai pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/10).
Menurut dia, kelebihan permintaan atas saham perusahaan di bidang produksi pengecatan itu telah diprediksi. "Ini kondisi yang baik untuk pasar modal Indonesia karena investor memiliki minat atas saham-saham IPO. Ini menciptakan iklim positif bagi perekonomian Indonesia khususnya di pasar modal," katanya.
Dalam IPO yang berlangsung pekan lalu (18-21/10), KUAS melepas 390 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 195 per saham. Dalam aksi korporasi itu, perusahaan ini meraup Rp 76,05 miliar yang diperuntukkan Rp 61,31% sebagai modal kerja dan sisanya guna membeli lahan dan bangunan di Bogor, Jawa Barat.
Josef Kandiawan, Direktur Utama PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) mengatakan tingginya minat investor terhadap IPO perusahaan bukti harapan dan kepercayaan pada pasar modal di Indonesia.
Sebelum IPO, modal dasar KUAS sebesar Rp 160 miliar, modal ditempatkan Rp 45,12 miliar dan saham portepel Rp 114,87 miliar, dengan struktur pemiliknya Grace Capital Investment Ltd (Grace) 39,10%, PT Anugrah Prima Investama (API) 21,28%, PT Bona Deka Java (BDJ)13,04%, PT MDR Rukun Damai Mandiri (MDR), PT Nur Sangkara Kamarta (NSK), dan PT Jatra Jaya Sena (JJS) masing-masing 6,60%, PT Dinamika Nuansa Abadi (DNA) 4,30%, serta PT Purnama Pradana Usaha (PPU) 3,30%.
Setelah IPO, KUAS mencatatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 64,28 miliar, saham dalam portepel Rp 95,37 miliar, dan struktur pemiliknya Grace 27,30%, APJ 14,86%, BDJ 9,11%, MDR dan NSK masing-masing 4,61%, JJS 4,19%, DNA 2,85%, PPU 2,30%, dan masyarakat 30,17%. (LK)