JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan konsumsi produk halal domestik mencapai sekitar US$180 miliar pada 2020 dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 14,96% menjadi sekitar US$282 miliar pada tahun 2025.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan sektor ekonomi industri halal menunjukkan ketahanannya di masa pandemi seiring dengan membaiknya kegiatan usaha nasional. Sehingga perkembangan ekonomi dan keuangan halal turut berkontribusi pada kinerja perekonomian Indonesia secara nasional, ujar Juda dalam acara Business Forum Indonesia Halal Markets 2022 pekan ini.
Juda juga menyampaikan laporan terbaru Global Islamic Economic menunjukkan peringkat Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan Islam telah meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2018. Pangsa pasar makanan halal Indonesia, kata dia, mencapai 13% dari pasar global. Sedangkan sektor fesyen, Indonesia masuk dalam peringkat tiga besar setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
Tren perdagangan internasional antara Indonesia dan negara-negara anggota OKI sepanjang 2021 juga pulih secara signifikan, dengan kinerja ekspor ke negara-negara anggota OKI meningkat 13,7% dibandingkan dengan nilai ekspor pada periode yang sama tahun lalu. (AM)