JAKARTA. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), pemilik jaringan supermarket untuk bahan bangunan, masih merealisasikan Rp317,8 miliar atau 65% dana Initial Public Offering (IPO) sampai dengan semester pertama (1H 2022).
Sebagai catatan, DEPO menghimpun dana sebanyak Rp487,75 miliar dari IPO yang digelar pada November 2021 lalu. Sebanyak Rp10,91 miliar dari dana IPO telah digunakan untuk belanja modal, Rp41,09 miliar untuk pelunasan pinjaman, Rp201,39 miliar untuk investasi anak usaha, dan Rp64,36 miliar untuk modal kerja.
Sebelumnya, DEPO berencana mengalokasikan Rp87,8 miliar dari dana IPO untuk belanja modal. Kemudian sebanyak Rp39,02 miliar untuk pelunasan pinjaman, Rp199,98 miliar untuk investasi di perusahaan anak, dan sisanya untuk modal kerja.
Saat ini dana IPO DEPO tersisa sebanyak Rp169,99 miliar. Sebanyak Rp160 miliar ditempatkan dalam rekening deposito di sejumlah bank, sementara sisanya Rp9,99 miliar ditempatkan di rekening giro PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Menurut data idnfinancials.com, harga saham DEPO berada di level Rp460 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini. Sejak awal tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham DEPO turun 25,81% atau 160 poin. (KR)