JAKARTA. PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA), perusahaan investasi yang dijalankan oleh Gary Judianto Tanoesoedibjo (keponakan dari Hary Tanoesoedibjo), membukukan kerugian sebesar Rp33,85 miliar pada semester pertama (1H) 2022.
Padahal pada semester pertama tahun lalu, ZBRA masih sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp2,01 miliar.
Kinerja penjualan ZBRA sebetulnya mengalami kenaikan cukup tinggi pada 1H 2022, yang mencapai Rp1,48 triliun. Sedangkan di semester yang sama tahun lalu, penjualan perseroan hanya mencapai Rp11,13 miliar.
Namun di sisi lain, beban pokok penjualan juga meningkat dari Rp9,36 miliar pada 1H 2021 menjadi Rp1,29 triliun pada 1H 2022. Hal ini membuat laba kotor yang diperoleh perseroan hanya sebesar Rp189,92 miliar.
Selain itu, beban penjualan perseroan tercatat sebesar Rp31,2 miliar dan beban keuangannya sebesar Rp57,32 miliar pada 1H 2022. Pada semester yang sama tahun lalu, perseroan tidak mengeluarkan beban penjualan dan keuangan.
Sebagai catatan, ZBRA sebelumnya bernama PT Zebra Nusantara Tbk dan merupakan perusahaan operator taksi Zebra. Pada 2 Maret 2022, perseroan mengubah namanya menjadi PT Dosni Roha Tbk. Setelah perubahan nama ini, perseroan mengalihkan fokus bisnisnya di sektor rantai pasok terpadu (integrated supply chain) dan meninggalkan bisnis taksi. (KR)