JAKARTA. PT Pos Indonesia (Persero) mengantongi peringkat “idA-” dengan outlook Stabil dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), serta peringkat “idA-” untuk Medium Term Notes (MTN) yang akan diterbitkan perseroan.
Benny Otoyo, Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia, menyangkal ancaman kebangkrutan perseroan. Dalam sebuah keterangan resmi, ia mengaku perseroan masih dapat memenuhi liabilitasnya. “Tidak ada aset yang diagunkan,” jelas Otoyo.
Padahal, menurut informasi dari Pefindo, Pos Indonesia berencana menggunakan dana Rp 500 miliar untuk melunasi utang kepada bank, serta memenuhi kebutuhan modal kerja senilai Rp 250 miliar. “Untuk mendukung bisnis logistiknya,” jelas Pefindo.
Laba bersih perusahaan pelat merah ini telah anjlok 62,09% pada 2018 menjadi Rp 127 miliar. Di tahun sebelumnya, laba bersih Pos Indonesia masih sebesar Rp 335 miliar. Arus kas perseroan juga masih tetap negatif sejak 2017 lalu. Pada 2018, arus kas perseroan tercatat minus Rp 293 miliar.
Berdasarkan sejumlah penilaian tersebut, Pefindo akan terus melakukan pemantauan pemeringkatan terhadap Pos Indonesia dan surat utang yang akan diterbitkan. Pefindo mengaku dapat menaikkan ataupun menurunkan peringkat Pos Indonesia, sesuai perubahan kebijakan dari pemerintah sebagai investor mayoritas. (KR)