TANGERANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap konflik terkait perjanjian kerja sama manajemen (KSM) antara Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air yang muncul setelah perombakan direksi Sriwijaya Air beberapa waktu lalu dapat segera diselesaikan.
“Saya sudah menugaskan Dirjen [Perhubungan] Udara untuk melakukan sounding dan menanyakan apa permasalahannya, sehingga kami bisa memberikan solusi,” kata Budi seperti dikutip Bisnis Indonesia, Kamis (12/9).
Kementerian Perhubungan, tambah Budi, juga akan menyelidiki aspek hukum mengenai status beberapa anggota direksi Sriwijaya Air yang diberhentikan untuk mencegah dampak negatif terhadap layanan operasional maskapai.
Perjanjian KSM antara Citilink dan Sriwijaya menjadi sorotan setelah muncul tuduhan bahwa Sriwijaya melakukan perombakan direksi secara sepihak. Kedua maskapai telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk, dan PT Pertamina (Persero) untuk meminta klarifikasi.
Pihak Citilink menyatakan bahwa kedua maskapai belum menyepakati apakah perjanjian KSM tersebut akan dilanjutkan, meskipun maskapai berbiaya murah anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tersebut menginginkan agar perjanjian dilanjutkan. (MS)