BerandaBeritaVideo

Restrukturisasi utang Duniatex berdampak buruk pada industri tekstil

19 September 2019 16:33

JAKARTA. Kasus gagal bayar obligasi senilai US$ 300 juta dan kredit macet di anak usaha Duniatex Group, yang berujung restrukturisasi, dinilai berdampak buruk bagi pelaku usaha tekstil di Indonesia.

Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, mengatakan kasus tersebut akan membuat Duniatex Group melakukan segala cara untuk memperbaiki arus kasnya. Pasalnya, kata Sudrajat, grup perusahaan tekstil asal Jawa Tengah ini memiliki pangsa pasar lebih dari 20% di Indonesia.

“Nanti akan terjadi persaingan yang tidak adil di pasar, yang akan merugikan industri-industri yang 80% lainnya,” kata Sudrajat saat ditemui di kantornya pada Kamis (19/9) hari ini. “Dia (Duniatex) bisa saja menjual produknya lebih murah, demi mendapatkan cash,” imbuhnya.

Sejak pekan lalu, sejumlah bank besar di Indonesia seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), juga masih menyiapkan skema restrukturisasi utang anak usaha Duniatex Group. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.