JAKARTA. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, mengatakan tidak akan tutup mata atas tuduhan Amerika Serikat (AS), untuk percaya bahwa Iran berada di balik serangan kelompok Houthi ke fasilitas produksi minyak Saudi Aramco.
Serangan tersebut membuat produksi minyak di Arab Saudi berkurang sekitar 5,7 juta barel minyak mentah per hari, atau setara 5% dari total produksi minyak dunia. Meskipun kelompok Houthi di Yaman telah mengeluarkan klaim bertanggung jawab atas serangan itu, Pemerintah AS tetap berusaha membujuk Arab Saudi bahwa aksi Houthi disponsori oleh Pemerintah Iran.
“Kami tidak ingin perang, kami juga tidak ingin terlibat dalam konfrontasi militer,” kata Zarif seperti dikutip Al Jazeera. “Namun kami tidak akan menutup mata dalam melindungi wilayah kami,” jelasnya.
Zarif menambahkan, AS dan Arab Saudi sekarang ingin menyalahkan Iran, untuk mendapatkan sesuatu dari Iran dan Yaman. “Ini adalah agitasi perang, karena berdasarkan kebohongan dan penipuan,” ujar Zarif. (KR)