JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau dikenal dengan Sritex, emiten tekstil dengan kapitalisasi pasar terbesar, berencana menerbitkan global bond senilai US$ 225 juta, untuk membayar sejumlah surat utang yang akan jatuh tempo.
Iwan Kurniawan Lukminto, Wakil Direktur Utama SRIL, mengatakan penerbitan global bond itu akan dijamin oleh sejumlah anak usahanya yaitu PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya. Ia menambahkan bahwa aksi korporasi ini termasuk dalam kategori transaksi material, karena nilainya 20% di atas total ekuitas perseroan per Juni 2019 yang mencapai US$ 575,5 juta.
“Surat utang akan ditawarkan kepada investor di luar wilayah negara Republik Indonesia,” kata Lukminto lewat keterbukaan informasi. “Surat utang tersebut akan didaftarkan dan dikutip dalam daftar resmi dari SGX (Bursa Efek Singapura),” imbuhnya.
Sampai akhir Juni 2019, SRIL memiliki utang dalam bentuk Medium Term Notes (MTN) sebesar US$ 40 juta, yang akan jatuh tempo pada 2020. Selain itu perseroan juga memiliki utang MTN senilai US$ 10 juta, yang akan jatuh tempo pada 2021. (KR)