JAKARTA. Kenaikan beban operasional membuat kinerja PT Bank Jatim Tbk (BJTM) berada di bawah ekspektasi sejak Januari-Oktober (10M) 2019.
Tjandra Lienandjaja, Analis Mandiri Sekuritas, mengakui bahwa laba bersih BJTM di 10M 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 5% secara Year on Year (YoY) menjadi sebesar RP1,2 triliun. Naum biaya operasional perseroan naik 34% secara YoY. “Ini disebabkan kenaikan gaji dan beban biaya promosi,” kata Lienandjaja pada Kamis (21/11) hari ini.
Akibatnya, Net Interest Margin (NIM) BJTM di 10M 2019 turun menjadi 6,6%. Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini dapat mempertahankan NIM di level 7,3% pada 10M 2018. “Sebagian besar disebabkan oleh penurunan yield aset, sementara beban biayanya masih cukup stabil,” jelas Lienandjaja. (KR)
Di sisi lain, beban biaya provisi BJTM naik tajam 219% secara YoY di 10M 2019, menjadi Rp318 miliar. Cost of Credit (CoC) perseron juga naik 1% pada 10M 2019, dari 0,4% pada 10M 2018. Namun NPL masih berada di level aman yaitu 2,95%. (KR)