BerandaBeritaVideo

Holding BUMN Farmasi butuh Rp2 triliun untuk kurangi impor bahan baku obat

06 February 2020 13:07

JAKARTA. Perusahaan gabungan farmasi yang dibentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Holding BUMN Farmasi, menganggarkan belanja modal sekitar Rp2 triliun untuk mengurangi impor bahan baku obat dari China dan India.

Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), mengatakan saat ini sebagian besar bahan baku obat diimpor dari China. Sampai akhir 2020 nanti, Holding Farmasi BUMN menarget ketergantungan impor bahan baku bisa dikurangi sebesar 5%. “Bahan baku obat masih diimpor 60% dari China dan sisanya dari India,” jelas Basyir.

Untuk mengurangi impor bahan baku, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) akan menyelesaikan pabrik di Pulo Gadung, Jakarta. Belum diketahui berapa dana yang diserap untuk pembangunan tersebut. Namun KAEF akan menyerap belanja modal sebanyak Rp500 miliar untuk meningkatkan kapasitas pabrik.

Sementara itu Bio Farma juga akan menyerap belanja modal sebesar Rp500 miliar. Sedangkan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) menyerap Rp300 miliar. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.