MELBOURNE - Universitas Monash, salah satu universitas terbesar dan paling bergengsi di Australia, telah mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia untuk membangun kampus di Jakarta. Kampus tersebut akan menawarkan program S.2 dan S.3 serta program-program eksekutif.
“Saya sangat senang Monash University akan membuka kampus di Indonesia. Ini akan membantu mempercepat penguatan sistem pendidikan di Indonesia dan memperdalam hubungan sosial, ekonomi, dan teknologi antara Indonesia dan Australia,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam keterangan resmi di laman Monash University, Senin (10/2).
Monash Indonesia akan mulai membuka program-program eksekutif berdurasi pendek, dan penerimaan mahasiswa-mahasiswa S.2 akan dimulai pada kuartal IV-2021. Saat ini Universitas Monash memiliki satu kampus internasional di Subang Jaya, Malaysia.
“Monash memiliki sejarah panjang dalam keterikatan dengan Indonesia serta keinginan untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan masyarakat yang tumbuh pesat dan inovatif dengan ambisi yang besar untuk pendidikan dan riset,” kata Presiden dan Rektor Universitas Monash Dr Margaret Gardner.
“Peluncuran Monash Indonesia, kampus universitas Australia pertama di Indonesia, akan memungkinkan kami untuk bekerja sama dengan masyarakat Indonesia untuk merealisasikan peluang-peluang mereka. Pembangunan kampus fisik ini juga melambangkan komitmen Monash kepada Indonesia dan Asia, serta hubungan riset dan pendidikan yang lebih kuat antara Indonesia dan Australia.”
Sebagai bagian dari Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau Indonesia-Australia Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Salah satunya, perjanjian tersebut akan memfasilitasi universitas-universitas Australia yang ingin membuka kampus di Indonesia. (MS)