JAKARTA - Kementerian Keuangan mengatakan bahwa defisit anggaran dapat dilonggarkan hingga 1,7% terhadap PDB untuk menjaga ketersediaan dana tambahan APBN dalam menanggulangi dampak wabah virus corona atau Covid-2019.
Hal tersebut diumumkan setelah Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengonfirmasi dua kasus positif Covid-2019 di Depok, Jawa Barat pada hari Senin (2/3).
“Kalau ditanya dari sisi fiskal, kita berusaha mengikuti perkembangan yang ada,” kata Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Arif Baharuddin kepada awak media, Selasa (3/3).
“Yang jelas kita punya space yang agak longgar, budget deficit kita perkirakan 1,7% untuk 2020 ini. Jadi kita masih punya space seandainya perlu melebarkan defisit.”
Selain itu, imbuh Arif, pemerintah juga terus memonitor kondisi pasar melalui koordinasi dengan berbagai pihak termasuk badan otoritas fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pelaku ekonomi. (MS)