JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pendapatan US$ 3,46 miliar pada 2019, turun tipis 4,42% dari pendapatan tahun 2018 sebesar US$ 3,62 miliar.
Menurunnya pendapatan karena penjualan batubara kepada pihak ketiga, baik ekspor maupun domestik lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penjualan ekspor turun dari US$2,71 miliar menjadi US$2,55 miliar. edangkan penjualan domestik turun menjadi US$607,81 juta dbnadingkan tahun sebelumnya US$635,81 juta.
Sementara itu pendapatan dari jasa pertambangan domestik meningkat dari US$ 205,87 juta menjadi US$ 218,4 juta. Penjualan batubara kepada pihak berelasi di dalam negeri juga naik signifikan yaitu 289,57% dari US$ 3,23 juta menjadi US$ 12,59 juta.
Selain pendapatan menurun, ADRO juga mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sehingga menekan laba kotor turun 20,3% menjadi US$ 964,59
juta dari US$ 1,21 miliar. Sehingga, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai US$ 404,19 juta dari tahun sebelumnya US$ 417,72 juta. (AM)