JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan pengeboran 44 sumur baru di Blok Rokan melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), pada tahun 2021 untuk menahan laju penurunan produksi.
Menurut VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, saat ini perusahaan energi milik negara tersebut sedang mempersiapkan program pengeboran, termasuk pengadaan logistik, rig, dan kru untuk memastikan PHR dapat langsung melakukan pengeboran segera setelah selesainya masa transisi pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada tanggal 9 Agustus 2021.
“Karena waktu operasional PHR hanya tersisa empat bulan di 2021, yakni Agustus hingga Desember, maka pengeboran 44 sumur tersebut akan difokuskan pada upaya menahan laju penurunan produksi dan selanjutnya jumlah pengeboran sumur akan ditingkatkan secara bertahap di tahun-tahun berikutnya untuk memaksimalkan produksi,” kata Fajriyah seperti dikutip CNN Indonesia, Selasa (21/4).
Blok Rokan, yang merupakan blok migas terbesar di Indonesia, tengah mengalami laju penurunan produksi secara alamiah setelah beroperasi selama lebih dari 50 tahun. Laju penurunan produksi Blok Rokan diperkirakan mencapai 25% karena tidak ada pengeboran sumur baru tahun lalu.
Blok yang terletak di Kabupaten Rokan Hulu, Riau tersebut memiliki luas 6.220 kilometer (km) dengan 96 lapangan. Tiga di antaranya memiliki potensi minyak yang baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap. (MS)