JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level negatif atau kontraksi pada skenario yang sangat berat.
Berdasarkan hasil perhitungan, Ekonom INDEF Tauhid Ahmad memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan II- 2020 setidaknya akan memasuki skenario berat sekali yakni -0,69%.
“Hasil perhitungan INDEF diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Triwulan II Tahun 2020 setidaknya akan memasuki skenario berat sekali yakni -0,69 %,” Ujarnya seperti dikutip kontan.co.id, Minggu (10/5).
Menurutnya, faktor utama yang membuat ekonomi berada di level negatif yakni konsumsi rumah tangga –yang menjadi pendukung prduk domestik bruto--yang sejak April berkurang dan investasi juga akan turun drastis menjadi negatif. Kondisi yang sama akan dialami sektor lain seperti industri, pertanian, perambangan, transportasi, akomodasi dan makanan minuman. (AM)