TOKYO - Toyota Motor Corp memproyeksikan bahwa labanya kemungkinan akan anjlok 80% year on year (yoy) ke level terendah dalam sembilan tahun pada 2020 akibat krisis virus corona (COVID-19).
“Virus corona berdampak lebih besar kepada kami daripada krisis finansial tahun 2008. Kami mengantisipasi volume penjualan yang anjlok, dan kami berharap akan tetap memiliki kemampuan finansial,” kata Presiden Toyota Akio Toyoda seperti dikutip Reuters, Selasa (12/5).
“Kami berharap dapat menjadi pemimpin pemulihan ekonomi Jepang.”
Perusahaan otomotif asal Jepang tersebut memprediksi kerugian hingga ¥1,5 triliun akibat penjualan kendaraan yang diprediksi hanya mencapai 8,9 juta di seluruh dunia, terendah dalam sembilan tahun, setelah perusahaan berhasil menjual 10,46 juta kendaraan di tahun buku yang baru berakhir.
Meskipun ada prediksi penurunan kinerja, Toyota tetap akan menganggarkan lebih dari ¥1 triliun masing-masing untuk belanja modal dan investasi penelitian dan pengembangan seperti tahun lalu sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk tetap “berinvestasi di masa depan”, kata Chief Operating Officer Koji Kobayashi. (MS)