JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook peringkat “idAA-“ PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menjadi negatif, karena tingginya leverage keuangan dan proteksi arus kas yang melemah.
Pefindo menjelaskan bahwa KAEF telah berusaha menurunkan piutangnya mulai 2020 ini. Namun inisiatif ini tidak dapat dilakukan secara cepat. “Kami berpandangan bahwa adanya kemungkinan Perusahaan membutuhkan waktu untuk menurunkan perputaran piutangnya secara signifikan,” jelas Emanuel Paco Tan dan Agung Iskandar, Analis Pefindo.
Selian itu, penurunan outlook tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi profitabilitas KAEF yang melemah. Dengan marjin EBITDA 6,7% per akhir 2019, Pefindo masih menilai profitabilitas perseroan lebih rendah dibandingkan perusahaan farmasi lain di Indonesia.
Pefindo menambahkan, outlook KAEF masih bisa direvisi menjadi stabil jika siklus kas operasi dan struktur utang perseroan diperbaiki. Kemudian perseron juga sanggup mengatasi ketergantungan terhadap bahan baku yang diimpor dan dibeli dengan mata uang asing.
Saat ini, KAEF tidak hanya memproduksi produk farmasi. Tetap juga menjalankan lini bisnis perdagangan dan ritel. 90,03% saham KAEF saat ini dimiliki oleh PT Biofarma (Persero), sebagai induk holding BUMN Farmasi, serta sisanya dimiliki publik sebanyak 9,98%. (KR)