BerandaBeritaVideo

Penjualan Indofarma melemah saat emiten lain mengambil untung dari pandemi covid-19

05 June 2020 12:08

JAKARTA. PT Indofarma (Perserso) Tbk (INAF), perusahaan farmasi milik Pemerintah Indonesia, memperkirakan penjualannya selama kuartal pertama (Q1) 2020 akan turun sekitar 25%, tidak seperti perusahaan farmasi lain yang mengambil keuntungan selama pandemi covid-19 di Indonesia.

Manajemen INAF menjelaskan selama pandemi covid-19, perseroan mengalami kesulitan dalam menjual menjual produk kesehatan ke rumah sakit, karena tenaga lapangan tidak dapat melakukan kunjungan. Kemudian, perseroan juga mengalami hambatan impor bahan baku dan penagihan piutang.

“Tenaga penagihan tidak dapat melakukan kegiatan penagihan kepada rekanan perseroan,” jelas manajemen INAF lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis, (4/6) kemarin.

Manajemen memperkirakan sejauh ini bisnis yang terdampak covid-19 menyumbang sekitar 25% dari total pendapatan konsolidasi INAF selama 2019 lalu. Sedangkan untuk Q1 2020, pendapatan perseroan diperkirakan turun 25%.

Sementara itu emiten farmasi lain, seperti PT Kimia Farma Tbk (KAEF), justru merasakan dampak positif dari pandemi covid-19 terhadap bisnisnya. KAEF bahkan membukukan pertumbuhan penjualan yang positif selama Q1 2020. Meskipun perseroan belum menyampaikan laporan keuangan Q1 2020.

“[Pandemi covid-19] berdampak pada peningkatan kebutuhan produk kesehatan terkait covid-19 sehingga hal ini berdampak terhadap pendapatan perseroan,” ungkap manajemen KAEF lewat keterbukaan informasi.

Seperti halnya KAEF, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga membukukan kinerja positif selama Q1 2020. SIDO membukukan pertumbuhan penjualan 2,9% secara Year on Year (YoY) di Q1 menjadi sebesar Rp730,72 miliar. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.