BerandaBeritaVideo

Dampak lockdown COVID-19, penjualan ritel di Inggris anjlok 18%

05 June 2020 13:09

LONDON - Penjualan ritel di Inggris anjlok 18,3% pada bulan Mei 2020 akibat kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang diterapkan selama pandemi virus corona (COVID-19), menurut survei dari kantor akuntan publik BDO.

Meskipun begitu, survei tersebut juga mencatatkan pertumbuhan penjualan daring (online) 129,5% selama lockdown. Angka tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak BDO mulai mengukur pertumbuhan penjualan online sejak tahun 2010.

“Meskipun ada pertumbuhan signifikan di sektor e-commerce, anjloknya pengeluaran diskresioner tetap terlihat tajam karena pengusaha ritel terus menghadapi tantangan berat,” kata Kepala Divisi Ritel dan Grosir BDO Sophie Michael di Reuters, Jumat (5/6).

“Ketika toko-toko mulai dibuka kembali pada tanggal 15 Juni, mereka akan berurusan dengan rantai pasokan yang terganggu, persediaan lama yang menumpuk, pengunjung yang berkurang, serta ketidakpastian dalam hal kepegawaian.”

Pemerintah Inggris mulai menerapkan lockdown sejak 23 Maret, walaupun beberapa sektor seperti pasar luar ruangan (outdoor) dan showroom mobil sudah diizinkan kembali beroperasi sejak 1 Juni, sedangkan layanan non-esensial akan diizinkan beroperasi mulai 15 Juni. (MS)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.