JAKARTA - Kementerian Perhubungan menawarkan kerja sama public private partenership (PPP) di bidang transportasi dalam pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur kepada negara-negara di ASEAN dan China. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pertemuan virtual ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting yang berlangsung pada Kamis (16/7).
Dalam pertemuan itu, hadir Menteri Transportasi dan Komunikasi Brunei Darussalam Dato Seri Setia Awang Abdul Mutalib, Menteri Transportasi Republik Rakyat Tiongkok Li Xiaopeng, Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, dan sejumlah Menteri Transportasi serta perwakilan negara-negara anggota ASEAN.
Budi mengatakan pemindahan ibu kota akan dilakukan mengusung konsep smart system smart mobility, berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Kami mengundang rekan kerja di ASEAN dan China untuk berkolaborasi dan mendukung proyek pembangunan transportasi darat, laut, dan udara serta proyek infrastruktur kereta api di Indonesia melalui skema Kemitraan Pemerintah-Swasta,” katanya.
Menurut dia, inisiatif dan kolaborasi di bawah kerangka kerja sama transportasi ASEAN-China sangat diperlukan untuk segera mendorong pemulihan ekonomi regional di ASEAN-China maupun global.
Selain itu, Budi menyampaikan komitmen pemerintah membuka semua pelabuhan untuk transportasi logistik di tengah pandemi COVID-19, seperti layanan pelabuhan itu untuk dukungan kebutuhan bahan makanan dan peralatan medis. Di samping itu, katanya, pemerintah juga memastikan keamanan pemulangan para Anak Buah Kapal (ABK) yang bekeja di luar negeri. (LK)