JAKARTA - PT Soechi Lines Tbk (SOCI), perusahaan pelayaran, masih bersikap wait and see untuk memproduksi permintaan kapal tanker, meskipun sedang terjadi penurunan harga minyak dunia menjadi US$ 40 per barel. Hal itu disampaikan Paula Marlina, Direktur Keuangan SOCI dalam laporan paparan publik yang dipublikasikan pada Selasa (28/7).
Menurut dia, perubahan permintaan dan supply kapal tanker belakangan ini terjadi sangat cepat karena penurunan harga minyak dunia. Namun di sisi lain, perusahaan tetap memperhatikan berbagai faktor terkait adanya permintaan pembuatan kapal jenis itu. "Termasuk memperhatikan harga investasi kapal, ketersediaan supply kapal secon hand di pasar internasional serta memperhatikan rasio keuangan perusahaan," ujarnya.
Seperti diketahui, harga minyak dunia mengalami penurunan karena melambatnya aktivitas transportasi dan logistik, serta konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dampak pandemi COVID-19. Minyak hasil produksi saat ini lebih banyak disimpan pada kapal tanker floating storage hingga harga minyak kembali naik seiring adaptasi kebiasaan baru.
Menurut dia, kapal terbesar yang pernah dibangun SOCI yakni, tanker minyak ukuran 17.500 DWT. Namun pihaknya memenuhi permintaan pembangunan kapal untuk kebutuhan domsetik seperti kapal Ro-Ro (ferry), kapal navigasi, dan kapal survei. Saat ini, total aset perusahaan mencapai US$ 200 juta. (LK)