JAKARTA. Moody’s Investor Service menyebut pandemi covid-19 akan mengganggu pola konsumsi energi jangka panjang, serta meningkatkan volatilitas harga minyak dan gas.
Steven Wood, Managing Director Moody’s Corporate Finance Group, mengatakan hal tersebut tentunya akan meningkatkan kesenjangan antara perusahaan eksplorasi dan produksi migas kecil dan besar. Perusahaan eksplorasi dan produksi migas dengan modal kuat, kata Wood, akan mengkonsolidasikan aset-aset mereka di Amerika Serikat.
“Sementara perusahaan dengan leverage tinggi akan menghadapi kesulitan, karena dukungan dari bank dan investor berkurang” jelas Wood lewat laporan risetnya.
Selain itu, kata Wood, pandemi covid-19 juta telah meningkatkan tekanan pada perusahaan migas besar dan terintegrasi, agar mereka mendiversifikasi produk dan mengurangi emisi karbon. Wood mengakui bahwa perusahaan migas perlu usaha ekstra untuk menekan biaya produksi mereka.
Sementara itu laba bersih perusahaan migas milik negara diperkirakan pulih dalam 2 sampai 3 tahun mendatang. Tentunya pemulihan ini, kata Wood, akan berdasarkan aktivitas ekonomi dan upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintahan di setiap negara. (KR)