JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyampaikan fasilitas Enclosed Ground Flare (EGF) yang dibangun di komplek petrokimianya di Cilegon, Banten, siap beroperasi.
Erwin Ciputra, Presiden Direktur TPIA, mengatakan fasilitas tersebut dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh fasilitas produksi milik perseroan. “Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional pabrik dengan bijak dengan mengurangi adanya dampak terhadap lingkungan ataupun masyarakat,” kata Ciputra lewat siaran pers hari ini.
Sebagai informasi, pembangunan EGF milik TPIA dibangun dengan investasi sebesar US$14 juta. Perseroan bekerja sama Toyo Engineering Corporation, perusahaan Jepang yang bergerak di bidang hidrokarbon dan petrokimia. Selain itu perseroan juga bekerja sama dengan Inti Karya Persada Teknik sebagai kontraktor teknik, pengadaan, dan konstruksi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur HR dan Sekretaris Perusahaan TPIA Suryandi, mengatakan fasilitas EGF tersebut diselesaikan tepat waktu sesuai target. “TPIA berhasil merampungkan proyek EGF ini tepat waktu walaupun berada dalam masa pandemi,” jelas Suryandi.
Suryandi menambahkan, fasilitas EGF tersebut sanggup membakar hingga 220 ton hidrokarbon per jam, menggunakan metode pembakaran tertutup. Dengan metode ini, perseroan mengklaim tidak ada lagi radiasi panas dan udara, serta mengurangi suara kebisingan di sekitar komplek petrokimia. (KR)