JAKARTA - AirAsia X Bhd, maskapai jarak panjang (long-haul) milik AirAsia Group Bhd, akan melikuidasi kegiatan usahanya di Indonesia akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Selain itu, kata Wakil Ketua AirAsia X Lim Kian Onn, maskapai tersebut juga sudah melepas 49% sahamnya di Thai AirAsia X sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utang sebesar hampir US$15,3 miliar, yang masih harus disetujui pemegang saham dan kreditur.
Menurut Lim, negosiasi awal terkait rencana tersebut berjalan dengan sulit karena kreditur meminta sejumlah syarat seperti ekuitas gratis atas utang yang diputihkan, yang dianggap Lim tidak mungkin dilakukan oleh maskapai.
“Kami sudah bernegosiasi selama dua bulan. Kami paham bahwa semua [kreditor] merasa kecewa. Kami mengangkat tangan dan mengaku bersalah. Kami memiliki utang, dan saya juga akan kecewa jika ada di posisi mereka,” kata Lim kepada The Star pada hari Sabtu (17/10).
Semua pesawat AirAsia X telah dikandangkan sejak bulan Maret. Walaupun maskapai tersebut sempat berharap akan melanjutkan penerbangan pada bulan Oktober, Lim mengatakan rencana tersebut “sudah tidak mungkin”.
“Sekarang kami berencana [untuk kembali terbang] di kuartal pertama [tahun 2021]. Tidak ada yang tahu apakah kami benar-benar bisa terbang kembali, jadi proses ini sangat dinamis,” ujarnya. (MS)