JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana mengincar dana segar senilai Rp300 miliar melalui program Penawaran Umum Obligasi Pyridam Farma I Tahun 2020, dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp300 miliar.
Manajemen PYFA memperkirakan masa penawaran umum akan dilakukan pada 4-8 Januari 2021. Tingkat imbal hasil dari obligasi tersebut belum ditentukan, namun perseroan menyebut tenor dari obligasi adalah sepanjang 5 tahun sejak tanggal emisi.
PYFA telah mendapatkan peringkat “idA” dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI) untuk obligasi tersebut. Peringkat ini akan diperbarui setiap tahun.
Dalam prospektus penawaran awal, Manajemen PYFA berencana menggunakan 10% dari perolehan obligasi tersebut untuk pengembangan produk kesehatan. Kemudian 35% akan digunakan untuk belanja modal, serta 55% untuk pengembangan bisnis.
Sebagai catatan, saat ini PYFA memiliki total aset sebesar Rp198,37 miliar per akhir Juni 2020. Sebanyak 40,48% saham perseroan dikendalikan oleh rejuve Global Investment Pte. Ltd., 22,94% saham dimiliki oleh PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, 7,13% dimiliki oleh DBS Bank Ltd, 5,04% dimiliki oleh Starindo Kencana Sejahtera, dan sisanya 24,41% dimiliki oleh investor publik. (KR)