JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan kebutuhan pembiayaan korporasi mulai meningkat pada triwulan I 2021. Hal itu disampaikan Erwin Haryono, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (18/1).
Disebutkannya kebutuhan pembiayaan korporasi itu untuk mendukung aktivitas operasional, terutama di sektor pengolahan, konstruksi, dan perdagangan. "Saldo bersih tertimbang untuk pembiayaan korporasi pada tiga bulan mendatang sebesar 17,1%," katanya dalam hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Desember 2020.
Menurut dia, sumber pembiayaan korporasi terbanyak berasal dari laba ditahan (retained earning) sebesar 51,3%, diikuti pembiayaan dari perusahaan induk 14,8%, pinjaman perbankan dalam negeri 8,7%, dan lainnya 15,7%. "Alasan responden menggunakan dana sendiri karena kemudahan dan kecepatan penggunaan dana," katanya.
Sejumlah sektor lainnya yang masih mengalami pelambatan dalam kebutuhan pembiayaan antara lain, pertanian, perikanan dan kehutanan. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mengalami pelambatan permintaan pembiayaan. (LK)