JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali menurunkan Suku Bunga Kredit Dasar (SDBK) untuk semua segmen kredit, menyusul penurunan suku bunga BI7 Day Reverse Repo Rate menjadi 3,5% yang telah dilakukan Bank Indonesia.
Sunarsono, Direktur Utama BBRI, mengatakan penurunan SDBK bertujuan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, biaya dana (cost of fund) perbankan telah menurun seiring efisiensi yang dilakukan lewat sejumlah transformasi digital.
Dengan penurunan SDBK, Sunarso optimis konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat bisa kembali meningkat. “Berdasarkan analisa ekonometrika, variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah tingkat konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat,” ungkap Sunarso lewat keterangan resmi yang diterima idnfinancials.com.
Setelah penurunan tersebut, SDBK non-KPR (Kredit Pemilikan Rumah) BBRI berubah menjadi 8,75% dari sebelumnya 12%. Sementara itu SDBK untuk segmen KPR turun menjadi 7,25%, segmen mikro menjadi 14%, korporasi menjadi 8%, dan segmen ritel menjadi 8,25%.
Menurut data idnfinancials.com BBRI juga telah m,enurunkan suku bunga kredit antara 75 basis points (bps) sampai dengan 150 bps. Bahkan untuk program restrukturisasi kredit, BBRI menurunkan suku bunganya hingga 500 bps. (KR)