JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan pihaknya mengutamakan stimulus untuk kredit otomotif dan rumah karena sektor tersebut menjadi mengungkit terciptanya lapangan kerja yang luar biasa.
"Kami ingin mendorong demand ini lebih cepat untuk otomotif termasuk motor mobil dan rumah,” kata Wimboh dalam, diskusi virtual Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jateng dan DIY, Senin (8/3/2020).
Menurut Wimboh, dengan tren sukabunga yang menurun, dia berharap tren itu akan mendorong permintaan yang meningkat di kedua sektor tersebut. Dengan permintaan yang meningkat akan menciptakan multiplier efek. Dia pun mencontohkan bahwa sektor otomotif akan berdampak bergairahnya industri pendukung seperti bengkel, sparepart, dan pembiayaan (multifinance). Demikian juga real estate berdampak pada naiknya permintaan semen.
Dalam kebijakan pemberian stimulus, OJK ikut berperan dalam lima kebijakan utama sektor keuangan bersama pemerintah dan Bank Indonesia pada 2020, yaitu restrukturisasi, pelonggaran likuiditas, subsidi bunga, penjaminan kredit modal kerja, dan penurunan suku bunga acuan.
Terakhir, pada 2021 OJK berperan dalam kebijakan utama sektor keuangan terkait era new normal, yaitu relaksasi Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), relaksasi loan to value ratio (LTV) dan uang muka atau down payment (DP), insentif pajak, dan melanjutkan kebijakan restrukturisasi. (AM)