JAKARTA - Pemerintah mengajak kesiapan seluruh pelaku usaha menghadapi berlakunya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreeent (IA-CEPA) pada 5 Juli 2021. Hal itu disampaikan Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan dalam siaran pers dikutip Rabu (24/3).
Menurut Sambuaga, perjanjian dagang bilateral itu akan membuka akses pasar dan jasa ke Australia, dan mengundang investasi Australia di Indonesia. "Ini perjanjian dagang yang terlengkap dibandingkan dengan sejumlah perjanjian dagang bilateral yang telah dimiliki Indonesia," tuturnya.
Disampaikannya cakupan perjanjian dagang IA-CEPA antara lain, kerja sama ekonomi, penaman modal, serta perdagangan barang, dan perdagangan jasa. "Agar penerapan perjanjian dagang ini berlangsung baik, maka Kemendag akan memonitor serta menjaga perundingan perdagangan yang disepakati," katanya.
Selain IA-CEPA, pemerintah telah merampungkan 22 perjanjian bilateral lainnya dengan berbagai negara di tengah melambatnya perekonomian imbas dari pandemi COVID-19, 13 perjanjian dagang akan mulai berlaku, serta 9 perjanjian dalam ratifikasi. (LK)