JAKARTA - PT Pertamina (Persero) alokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 10,7 miliar guna mengejar target pertumbuhan produksi minyak gas (migas) dari lapangan migas di dalam dan luar negeri serta penambahan cadangan migas pada tahun ini. Hal itu disampaikan Agus Suprijanto, Senior Vice Presiden Corporate Communication dan Investor Relation PT Pertamina (Persero) dalam siaran pers dikutip Selasa (13/4).
Disampaikannya alokasi belanja modal tahun ini melampaui perkiraan realisasi belanja modal tahun 2020 sebesar US$ 4,7 miliar. Pengunaan dana itu antara lain, 46% untuk kegiatan hulu migas, 36% untuk pengembangan kilang dan petrokimia, serta 18% untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.
Sejummlah target Pertamina pada tahun ini yakni, penambahan cadangan migas sebanyak 696 million barrels of Oil Equivalen (MMBOE), penjualan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) tumbuh 12% dari tahun lalu, distribusi gas mencapai 392 BBTU dan transmisi gas sebanyak 502 billion standard cubic feet (BSCF), serta pembangunan jarigan gas 500 sambungan rumah tangga.
Target lainnya yakni, pengembangan pembangkit listrik tenaga biogas, (PLTBg), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) dan produksi listrik kisaran 4,5 GwH. (LK)