BerandaBeritaVideo

Gara-gara pungutan ekspor, laba Astra Agro anjlok 56% di Q1 2021

27 May 2021 13:10

JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan perkebunan milik Grup Astra, membukukan penurunan laba bersih sebesar 56% pada kuartal pertama (Q1) 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Mario Casimirus Surung Gultom, Direktur AALI, menjelaskan penurunan laba tersebut disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama yaitu adanya dana pungutan ekspor (levy) progresif pada akhir 2020 lalu. Kedua yaitu adanya mekanisme lindung nilai (hedging) yang dilakukan oleh perseroan.

“Kami melihat sebenarnya, tahun sebelumnya levy itu hanya US$55 dolar per ton. Tapi dengan adanya levy progresif di akhir 2020, dari harga yang CIF Rotterdam itu akan dipotong 30-40% untuk levy,” kata Mario dalam konferensi pers hari ini.

Sebagai informasi, aturan mengenai levy tersebut dibuat oleh Menteri Keuangan pada 2020 lalu. Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191, pungutan ekspor untuk minyak sawit mentah ditentukan sesuai harga referensi sawit.

Mario mengaku optimis lesunya kinerja AALI akibat levy dan hedging hanya akan berlangsung sampai dengan akhir semester I tahun ini saja. Sehingga kinerja perseroan di semester berikutnya akan semakin membaik. “Lindung nilai itu akan selesai di semester I, jadi semester II mungkin kita tidak akan ada lagi lindung nilai,” jelas Mario. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.