JAKARTA - PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) mengalami penurunan penjualan Rp 16,80 miliar selama triwulan I 2021 dampak dari berlanjutnya pandemi COVID-19 sejak tahun lalu. Djoko Sutrisno, Direktur Utama PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) menyampaikan hal itu dalam Laporan Keuangan per triwulan I 2021 yang dikutip Senin (7/6).
Disampaikannya penjualan tercatat Rp 55,942 miliar, lebih rendah dari periode serupa tahun lalu sebanyak Rp 72,74 miliar. Meski turun, kontributor utama penjualan tetap berasal dari segmen ekspor antara lain, dari benua Amerika Rp 30,33 miliar, Eropa Rp 10,42 miliar, Asia Rp 12,02 miliar, dan Afrika Rp 931,45 juta. Dan, pasar di Australia tidak menghasilkan pendapatan seperti pada periode serupa tahun lalu.
Perusahaan mengoptimalkan efisiensi pada beban pokok penjualan sehingga masih mengumpulkan laba kotor Rp 4,74 miliar, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,31 miliar. Namun, perusahaan mengalami kenaikan beban keuangan dan beban lainnya sehingga mencatatkan rugi sebelum pajak Rp 40,66 miliar, naik dari rugi sebelum pajak Rp 8,86 miliar dan rugi komprehensif Rp 33,75 miliar, lebih rendah dari periode serupa tahun lalu yang mengalami rugi Rp 7,60 miliar. (LK)