JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo telah menurunkan peringkat PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menjadi “idAA-”, dari sebelumnya “idAA” dengan outlook Stabil.
Menurut Marshall Tatuhas dan Yogie Surya Perdana, Analis Pefindo, menurunkan peringkat tersebut dikarenakan profil kredit FAST dinilai lebih lemah. Selain itu pemulihan bisnis yang dilakukan perseroan selama pandemi Covid-19 juga lebih lambat dari perkiraan.
“Memburuknya kinerja bisnis dan keuangan tercermin dari kontraksi pendapatan sebesar 28,7% year-on-year (yoy) dan EBITDA negatif pada tahun 2020,” jelas Pefindo dalam siaran pers yang diterima idnfinancials.com.
Di sisi lain, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan kembali di Indonesia juga dinilai akan menghambat kinerja bisnis dan keuangan FAST. “Kami juga dapat menurunkan peringkat jika pemerintah menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang untuk sementara waktu memaksa penutupan pusat perbelanjaan di kota-kota tertentu,” ungkap Pefindo.
Per 31 Maret 2021 kemarin, PT Gelael Pratama memiliki 39,84% saham FAST. Kemudian Grup Salim yang diwakili oleh PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) memiliki sebanyak 35,84% saham, dan investor publik memiliki 24,24% saham. (KR)