JAKARTA. Laba bersih PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) melesat 89% menjadi Rp770 miliar pada kuartal II-2021. Perolehan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang tumbuh 15% (yoy) dan menembus angka Rp10 triliun.
Meskipun pertumbuhan penyaluran pembiayaan cukup besar namun BTPN berhasil mengendalikan non-performing loan (NPL) sebesar 2,4%. “Kami tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang sehat. Selama masa penuh tantangan ini, kami benar-benar menjaga menjaga dan tetap terhubung dengan nasabah pembiayaan,” kata Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo dalam siaran pers Selasa (27/7/2021).
Selain kinerja operasional, kinerja keuangan Bank BTPN juga mengalami pertumbuhan sehingga total aset tumbuh 14% menjadi Rp17,41 triliun dari Rp15,27 triliun, DPK tumbuh 12% menjadi Rp10,61 triliun dari Rp9,46 triliun. Sedangkan posisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio=CAR) berada di level 52%, jauh di atas rata-rata industri.
Hadi Wibowo menjelaskan kunci sukses yang dijalankan selama masa pandemi saat ini adalah membangun hubungan yang intensif dan memahami kebutuhan nasabah dan tetap menjaga semangat optimisme nasabah prasejahtera, sehingga mereka merasa selalu memiliki pendamping. (AM)