JAKARTA. Program cost leadership yang dilancarkan PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah mengangkat kinerja dengan diperolehnya lonjakan laba bersih yang melejit 90% lebih.
Direktur Utama Rully Noviandar menjelaskan pihaknya mencatat kinerja positif tidak terlepas dari meningkatnya operasional dan keberhasilan program cost leadership yang dijalankan termasuk penurunan biaya bunga.
Rully menjelaskan bahwa PPRE mencatat EBITDA sebesar Rp 463 miliar pada paruh tahun 2021, naik 12% (yoy) dari Rp 413,4 miliar pada semester I-2020. Meningkatnya EBITDA seiring dengan kenaikan laba usaha sebesar 24% (yoy) menjadi Rp 227 miliar dari Rp 183,1 miliar pada periode yang sama di tahun 2020.
Pada akhirnya laba bersih PPRE melejit sebesar 90,7% dari Rp 35,4 miliar menjadi Rp 67,5 miliar. “Sehingga mendorong peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 91% dari Rp 18,8 miliar menjadi Rp 35,9 miliar,” kata Rully dalam keterangan resmi, Senin (2/8).
Rasio keuangan PP Presisi juga meningkat antara lain rasio lancar naik dari 1,30x menjadi 1,35x, rasio net debt to equity bertahan di kisaran 0,8x sehingga peluang untuk melakukan leverage masih terbuka, kata Rully. (AM)