JAKARTA. Kinerja pendapatan PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) mengalami penurunan 20,8% secara year-on-year (yoy) pada semester pertama (1H) 2021, menjadi sebesar Rp715,19 miliar.
Menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, penurunan pendapatan KBLI dipengaruhi oleh melemahnya permintaan produk kabel listrik di pasar domestik dan ekspor. Pada 1H 2021, permintaan terhadap produk listrik di dalam negeri melemah 15,1% secara yoy menjadi Rp705,41 miliar. Kemudian permintaan di pasar ekspor melemah 80% secara yoy menjadi Rp9,8 miliar.
Di samping itu, KBLI tidak membukukan penjualan kabel listrik kepada pihak berelasi dan pendapatan kontrak konstruksi pada 1H 2021. Padahal di semester yang sama tahun lalu, penjualan kabel kepada pihak berelasi tercatat sebesar Rp4,19 miliar. Kemudian pendapatan dari kontrak konstruksi berkontribusi sebanyak Rp18,28 miliar.
Meskipun penjualannya turun, KBLI berhasil membukukan laba bersih positif sebanyak Rp24,51 miliar. Sebagai catatan, perusahaan manufaktur yang beroperasi sejak 1974 ini mengalami kerugian hingga Rp94,75 miliar pada 1H 2020 lalu.
Sejumlah efisiensi yang dilakukan KBLI pada 1H 2021 yaitu pada beban pokok pendapatan, beban penjualan, dan beban keuangan. Menurut data idnfinancials.com, sebanyak 49,47% saham KBLI dikuasai oleh Denham Pte. Ltd. per 30 Juni 2021. Sementara itu sisanya sebanyak 50,53% saham dimiliki oleh investor publik. (KR)