JAKARTA - PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) membidik dana segar Rp 29,99 miliar viar penawaran perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 166.666.600 saham dengan harga Rp 180 per lembar. IPO berlangsung sejak kemarin (30/8) hingga Kamis (2/9) dan pencatatan saham dan warran di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan (6/9).
Dalam prospektus singkat yang dikutip pada Selasa (31/8), dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini sebanyak 31,42% akan digunakan membeli rumah toko (ruko) di Komplek Rukan Artha Gading Niaga, Jakarta, 37,70% untuk membeli Lidar Optech, teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur jarak objek dengan cahaya yang tersebar, 20,95% untuk membeli Unmanned Aerial Vehicle, pesawat tanpa awak dengan principal pihak ketiga yang tidak berafiliasi yakni, South Survey & Mapping Instrument Co Ltd dan sisa 9,93% untuk biaya pemasaran dan promosi.
Saat ini, modal dasar GSPO tercatat Rp 100 miliar, modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 25 miliar, saham dalam portepel Rp 75 miliar dengan struktur pemegang saham yakni, Karnadi Margaka (KM) 70%, Suriawati Tamin (ST) 10%, Pricilla Vikananda (PV) 10%, dan Axel Tobias Joel (ATJ) 10%.
Pasca IPO, maka modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 33,33 miliar, saham portepel Rp 66,66 miliar dengan struktur pemegang saham antara lain, KM 52,50%, ST 7,50%, PV 7,50%, AJT 7,50%, dan masyarkat 25%.
Perusahaan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 33,33% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat rights issue. Pelaksanaan Waran Seri I dengan harga Rp 250 per waran akan berlaku mulai 7 Maret 2022 hingga 6 September 2022. (LK)