JAKARTA - Bank Indonesia dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) memperpanjang kembali kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA), pertukaran mata uang dalam bentuk swap antara Rupiah (IDR) dengan US$ dan JPY (Yen Jepang) guna menjaga ketahanan eksternal.
Muhamad Nur, Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menyampaikan nilai fasilitas swap mencapai hingga US$ 22,76 miliar atau nilai setara dalam YPJ. "Perjanjian perpanjangan kerja sama efektif mulai 14 Oktober 2021," katanya dikutip dalam siaran pers, Jumat (15/10).
Menurut dia, perpanjangan itu guna memperkuat keuangan dua negara untuk menyediakan jaring pengaman keuangan yang berguna bagi stabilitas keuangan di tingkat regional dan global. Kerja sama ini diteken pada 17 Februari 2003 dan perpanjangan pertama dilakukan pada 14 Oktober 2018 untuk periode tiga tahun.
Disampaikannya bahwa kerja sama BSA antara Indonesia dan Jepang selaras dengan amandemen pada perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), yakni inisiatif kerja sama keuangan regional di negara ASEAN+3 berupa fasilitas dukungan likuiditas jaringan pengaman keuangan bagi negara anggotanya. (LK)