JAKARTA. PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO), produsen serat polyester yang beroperasi selama lebih dari 40 tahun, membukukan pendapatan sebesar US$152,18 juta sepanjang Januari-September (9M) 2021.
Perolehan pendapatan di periode tersebut 40% lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan TFCO pada 9M 2020. Pada 9M 2020, pendapatan TFCO tercatat sebanyak US$108,48 juta.
Sebanyak 63,7% atau US$96,84 juta dari total penjualan TFCO merupakan penjualan produk staple fiber. Kemudian penjualan dari produk filament yarn berkontribusi sebanyak 21% atau US$31,98 juta, produk chip 14,5% atau US$21,99 juta, dan sisanya merupakan penjualan produk RCL.
Pertumbuhan pendapatan tersebut mendukung perolehan laba bersih TFCO hingga US$9,2 juta pada 9M 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mengalami kerugian sebanyak US$1,02 juta.
Menurut data idnfinancials.com, PT Prospect Motor menguasai 33,08% saham TFCO per 30 September 2021. Kemudian PT Hermawan Sentral Investama sebanyak 17,38% saham, PT Wiratama Karya Sejati 16,79%, investor publik 10,10%, dan sisanya dimiliki oleh sejumlah anggota direksi dan komisaris perseroan. (KR)