JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) membukukan kenaikan EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation, Amortization) 2,3 kali lipat hingga Oktober 2021 menjadi Rp2,1 triliun. Pada 10 bulan terakhir tahun 2020, EBITDA perseroan baru sebesar Rp930 miliar.
EBITDA tersebut diperoleh KRAS setelah membukukan lonjakan kenaikan penjualan sebesar 73,19% menjadi Rp26,5 triliun Per Oktober 2021, dibandingkan Rp15,3 triliun pada Oktober 2020. Dari penjualan itu KRAS mencatat laba bersih sebesar Rp1,05 triliun.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan resmi, Kamis (18/11/2021) menjelaskan pihaknya berhasil meningkatkan produktivitas sebesar 35% menjadi 1,628 juta ton Per Oktober 2021 dari 1,207 juta ton yang dicatat pada Oktober 2020. KRAS juga mampu menurunkan variable cost sebesar 10% dari periode yang sama di tahun 2020 sebesar US$63 per ton, menjadi sebesar US$57 per ton Per Oktober 2021. Demikian juga Fixed cost turun sebesar 8% menjadi US$60 per ton dari $65 per ton yang dicatat pada Oktober 2020.
Silmy memaparkan kinerja Krakatau Steel yang semakin baik dan konsisten tidak lepas dari keberhasilan manajemen dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi. “Ke depan, Krakatau Steel telah memiliki master plan jangka panjang yang akan menjaga kinerja positif secara berkesinambungan,” tutur Silmy. (AM)