JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) telah memperoleh kontrak baru sebanyak Rp333,5 miliar pada awal tahun ini, naik 54% secara year-on-year (yoy) dari Rp153,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kontrak baru PPRE pada awal tahun ini didukung oleh perolehan kontrak dari proyek pertambangan dan pembangunan sejumlah gedung. “Dengan penambahan kontrak baru pada jasa pertambangan nikel secara berkesinambungan, kami optimis akan memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021,” kata Rully Noviandar, Direktur Utama PPRE.
Sebagai catatan, PPRE telah menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 10% pada 2022. Pertumbuhan ini, kata Noviandar, akan didukung dengan memfokuskan perolehan kontrak baru dari sektor jasa pertambangan dan infrastruktur terintegrasi. Baik kontrak dari grup maupun di luar grup.
Di samping itu, PPRE telah melakukan shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services. Porsi perolehan kontrak baru untuk mining services diubah menjadi 53%, sementara civil work 41%.
Untuk mendukung perolehan kontrak baru, PPRE juga akan membuka potensi pengembangan pertambangan dari hulu ke hilir. Ini termasuk pengembangan infrastruktur pertambangan & smelter. (KR)