JAKARTA - PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia Tbk (MPMF) mencatatkan penurunan total liabilitas sebesar 24,5% menjadi Rp 6,14 triliun di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 8,13 triliun. Hal ini disebabkan bertambahnya pelunasan pinjaman dari debitur dan berkurangnya permintaan pembiayaan baru imbas berlanjutnya pandemi COVID-19.
Dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (19/4), Hajimu Yukimoto, Direktur Keuangan MPM Finance menyampaikan pelunasan dan penerimaan angsuran dari debitur yang lebih besar menyebabkan kelebihan arus kas dan penurunan kebutuhan pendanaan dari bank. "Posisi pinjaman bank per Desember 2020 Rp 6,75 triliun, sedangkan pinjman bank per Desember 2021 sebesar Rp 4,80 triliun," katanya.
Menurut dia, capaian pembiayaan baru pada tahun lalu belum optimal karena kondisi perekonomian belum pulih imbas pandemi COVID-19. Total aset turun 18,9% atau sekira Rp 1,79 triliun menjadi Rp 7,72 triliun dari Rp 9,51 triliun di tahun 2020.
Pembiayaan yang dikucurkan MPM Finance selama tahun 2020 tercatat Rp 6,17 triliun, turun dari tahun 2020 sebesar Rp 6,68 triliun dan piutang sewa pembiayaan Rp 1,09 triliun, turun dari Rp 1,55 triliun. Penurunan itu memengaruhi jumlah pendapatan perusahaan menjadi Rp 1,52 triliun, turun dari Rp 1,77 triliun. Namun berkat efisiensi pada beban keuangan, perusahaan mencatatkan laba Rp 63,73 milar, lebih baik dari sebelumnya yang merugi Rp 296,37 miliar. (LK)