JAKARTA - Total simpanan masyarakat di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tercatat Rp 139,5 triliun per Desember 2021, tumbuh 12,4% dibandingkan periode serupa tahun 2021 sebesar Rp 124,1 triliun. Di sisi lain, jumlah akun rekening simpanan menurun 0,7%.
Dalam laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang dikutip Jumat (6/5), simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp 100 juta kisaran 30,6% dari total simpanan. Diikuti simpanan antara Rp 100 juta-Rp 200 juta sekira 11,3%, nominal simpanan Rp 200 juta-Rp 500 juta kisaran 21%, nominal Rp 500 juta Rp 1 miliar sebanyak 16,4%, simpanan Rp 1 miliar-Rp 2 miliar kisaran 11,4%, simpanan antara Rp 2 miliar-Rp 5 miliar kisaran 5,4%, dan simpanan di atas Rp 5 miliar sekira 3,9%.
Rekening dengan simpanan di bawah Rp 100 juta terdapat pada 98,3% (13.170.098 akun) dari total rekening sebanyak 13.870.846 rekening. Dalam lima tahun teraknhir, pertumbuhan bulanan nominal simpanan di BPR naik 0,8% dari bulan ke bulan (month to mont/M to M). Penurunan simpanan bulanan di BPR sempat terjadi di awal tahun 2020 terkait merebaknya pandemi COVID-19.
Berdasarkan kepemilikannya, simpanan di BPR dimiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 128,5 triliun di 13.850.320 rekening dan simpanan dari Bank Lain Rp 11 triliun di 20.526 akun rekening. Distribusi simpanan BPR terbanyak di Provinsi Jawa Tengah sebanyak Rp 35,2 triliun, diikuti di Jawa Barat Rp 20,7 triliun, Bali Rp 15,2 triliun, dan Jawa Timur Rp 14,6 triliun. (LK)