JAKARTA. Sedikitnya 5 calon investor menyatakan tertarik menjadi partner strategis dalam perbaikan pabrik blast furnace milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang mangkrak sejak tahun 2019.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan saat ini proyek blast furnace tersebut telah ditawarkan kepada 10 calon partner strategis, namun hanya 5 calon investor yang menyatakan ketertarikannya. "Sekarang sedang proses preliminary due diligence,” kata Silmy Senin (16/5/2022).
Menurut rencana, kata dia, Mei ini terdapat Memorandum of Understanding (MoU) dua perusahaan calon partner. sedangkan tiga lainnya sekitar Juli. ”Jika dalam MoU tersebut sepakat, masuk due diligence," tambahnya. Silmy menjelaskan bentuk kerja sama dengan para mitra tersebut bisa berupa joint venture (JV), ataupun joint operation.
Pabrik blast furnace Krakatau Steel sudah dibangun sejak 2012, dan pabrik tersebut beroperasi pada 2019. Namun aktivitasnya dihentikan karena dianggap tidak efisien dan merugikan serta dinilai memiliki dugaan korupsi. (AM)