BerandaBeritaVideo

Polychem Indonesia rugi US$5,22 juta pada Q1 2022 akibat investasi saham

31 May 2022 14:23

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), perusahaan manufaktur polyester dan bahan kimia, membukukan kerugian sebesar US$5,22 juta pada kuartal pertama (Q1) 2022 akibat tingginya beban pokok penjualan dan investasi di sejumlah saham.

Beban pokok penjualan ADMG pada Q1 2022 tercatat sebesar US$45,88 juta, 0,8% lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan bersih perseroan yang hanya sebesar US$45,52 juta. Penjualan bersih perseroan di periode ini turun 7,1% secara year-on-year (yoy) atau dibandingkan dengan Q1 2021.

Selain disebabkan tingginya beban pokok penjualan, kerugian ADMG pada Q1 2022 juga disebabkan oleh investasi pada instrumen ekuitas, yang telah ditetapkan pada FVTPL. Sebagai catatan, FVTPL adalah aset keuangan yang dikelola perseroan dengan tujuan diperdagangkan dalam waktu dekat.

Investasi pada instrumen saham yang dijalankan ADMG pada Q1 2022, mencatatkan kerugian sebesar US$4,13 juta. Sementara di periode yang sama tahun lalu, investasi pada instrumen saham dapat menghasilkan keuntungan sebesar US$1,39 juta.

Sejumlah saham yang menjadi portofolio ADMG per 31 Maret 2022 adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI), PT Equity Development Investment Tbk (GSMF), PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE), dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG).

Menurut data idnfinancials.com, harga saham GJTL turun 2,99% secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun 2022. Kemudian harga saham KBLI naik 29,59% ytd, GSMF turun 46,30% ytd, OMRE turun 31,55% ytd, dan BGTG turun 35,87%. (KR)

© 2024 - IDN Financials - All Rights Reserved.