JAKARTA - PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), perusahaan tambang batubara. lirik bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai lini bisnis baru guna mendongkrak pendapatan perusahaan di masa mendatang.
"Masih dalam tahap penjajakan. Perusahaan mulai mempelajari kemungkinan untuk menjajaki sektor ETB," katanya dalam risalah paparan publik dikutip Jumat (15/7).
Menurut dia, sektor EBT akan memiliki prospek cerah terkait dengan isu ramah lingkungan. Energi dari sumber fosil atau batubaru bara akan ditinggalkan karena dinilai menyumbang polusi.
"Ada beberapa pembangkit EBT yang bisa dikembangkan antara lain, hidro, tenaga surya, biomassa, dan angin," katanya.
Per Maret 2022, CNKO mengumpulkan pendapatan Rp 343,92 miliar, naik dari periode serupa tahun 2021 sebesar Rp 285,56 miliar. Kerugian menurun menjadi Rp 10,65 miliar dari sebelumnya rugi Rp 22,29 miliar. (LK)