JAKARTA. PT Adaro Minerals Tbk (ADMR), perusahaan tambang batu bara milik PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), membukukan laba bersih sebesar US$204,11 juta pada semester pertama (1H) 2022.
Laba bersih ADMR pada 1H 2022 naik hampir 500% secara year-on-year (yoy) atau dibandingkan dengan semester yang sama tahun lalu. Pada 1H 2021, perseroan hanya mencetak laba bersih sebanyak US$34,53 juta.
Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur ADMR, menyampaikan pencapaian laba bersih pada 1H 2022 ditopang oleh tingginya permintaan dan harga jual rata-rata (average selling price/ASP). “Kami mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batu bara kokas keras, sehingga volume penjualan 1H 2022 dapat tumbuh 9%,” kata Rachmat, lewat keterangan resmi.
Rachmat menambahkan, ADMR saat ini menghadapi tantangan penurunan aktivitas manufaktur dan konstruksi. Penurunan ini, kata Rachmat, berdampak pada permintaan batu bara metalurgi. Meskipun demikian, kinerja produksi perseroan masih sesuai dengan rencana pemenuhan target produksi pada 2022.
“Kami berada di posisi yang baik untuk memenuhi target produksi sebesar 2,8 – 3,3 juta ton pada tahun 2022,” ungkap Rachmat.
Sepanjang 1H 2022, volume produksi ADMR mencapai 1,53 juta ton, naik 7% secara yoy. Sementara volume penjualan pada 1H 2022 tercatat sebanyak 1,28 juta ton, naik 9% secara yoy. (KR)