JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), manufaktur bahan kimia untuk kebutuhan industri tekstil, membukukan kerugian sebesar US$7,55 juta pada kuartal kedua (Q2) 2022.
Kerugian ADMG pada Q2 2022 lebih tinggi 44,6% dari kuartal pertama, yang mencapai US$5,22 juta. Hal ini membuat total kerugian perseroan naik menjadi US$12,77 juta pada semester pertama (1H) 2022.
Penjualan perseroan juga mengalami penurunan 3,3% yoy pada 1H 2022 menjadi sebesar US$88,35 juta. Pada semester yang sama tahun lalu, penjualan perseroan menembus angka US$91,38 juta.
Kerugian ADMG pada 1H 2022 juga masih dipengaruhi oleh rugi investasi pada instrumen ekuitas, yang ditetapkan pada FVTPL (Fair Value Through Profit or Loss). Kerugian pada instrumen investasi ini bahkan mencapai US$7,09 juta pada 1H 2022, menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis. Pada semester yang sama tahun lalu, perseroan mengantongi keuntungan US$7,24 juta dari investasi yang disalurkan.
Per 30 Juni 2022, total aset ADMG tercatat sebesar US$197,13 juta. Ini terdiri atas aset lancar sebesar US$80,53 juta dan aset tidak lancar sebesar US$116,6 juta. Sementara itu total ekuitas perseroan tercatat sebesar US$158,73 juta. (KR)