JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk memberikan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Garuda Indonesia sebesar Rp 7,5 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan tambahan PMN tersebut akan dialokasikan melalui cadangan pembiayaan investasi yang ditetapkan sebesar Rp 21,48 triliun dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2022. “Ini yang belum dilakukan pendalaman," ujar Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (22/9).
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan penambahan PMN tersebut karena penurunan yang signifikan baik dari sisi operasional maupun keuangan Garuda Indonesia. “Urgensi pemberian PMN kepada Garuda Indonesia adalah untuk mendukung upaya penyelamatan penerbangan nasional,” kata Rio. Selan itu, adanya peranan penting Garuda Indonesia dalam menjaga tingkat aksesbilitas dan konektivitas antar pulau di Indonesia.
Pada tahun 2020 Garuda mengalami penurunan yang signifikan karena pandemi Covid-19. Sehingga total jumlah penumpang menurun dan kemudian Available Seat Kilometer (ASK) juga menurun sebesar 5,2%, sedangkan untuk isian kargo turun sebesar 30%. Di sisi keuangan, kondisi keuangan Garuda buruk sepanjang tahun 2020 dan 2021. (AM)